Kemudian, konsep selanjutnya mulai berkembang, yaitu konsep pemuliaan spesies pertanian yang mencari varietas-varietas
yang memiliki keunggulan tersendiri dan lebih menguntungkan manusia.
Konsep ini muncul sebagai bagian dari peningkatan kualitas setelah
adanya peningkatan kuantitas dari konsep pertama. Didapatlah varietas-varietas
dengan keunggulan tertentu, seperti enak rasanya, banyak hasil
panennya dalam sekali masa tanam, menghasilkan daging atau susu yang
banyak dan berkualitas, dan tahan terhadap hama dan penyakit.
Kedua konsep ini dapat dikatakan sebagai konsep dasar pertanian yang
walau berubah seperti apapun kehidupan di muka bumi ini, kedua konsep
akan terus dipakai.
Kini,
konsep pertanian modern bukan hanya membahas usaha untuk pemenuhan
kebutuhan pangan manusia dan pemuliaan spesies pertanian, tetapi sudah
lebih ke arah bagaimana cara optimalisasi usahatani untuk menghasilkan
bahan pangan yang bermutu, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Di
dalamnya juga termasuk usaha peningkatan teknologi pertanian agar
pertanian berjalan lebih efektif dan efisien. Inilah perkembangan konsep
pertanian selanjutnya. Konsep ini merupakan penggabungan dari dua
konsep awal yang terkesan berjalan sendiri-sendiri
Pada awalnya terlihat kurang adanya keterkaitan yang erat antara riset
dan pengembangan teknologi pertanian dengan peningkatan hasil panen di
lapangan. Seiring berjalannya waktu mulai ada harmonisasi keduanya dan
hal
ini sudah mulai terlihat di tahun 2008 ini. Triwulan II 2008 ini PDB
sektor pertanian meningkat 5,1% dari Triwulan I. Hal ini seiring dengan
tingginya nilai ekspor hasil pertanian periode Januari-Juni
2008 yang meningkat 50,13% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Inilah bukti dari optimalisasi usahatani di Indonesia berhasil.
Tingginya nilai ekspor hasil pertanian indonesia juga menandakan bahwa
kualitas produk pertanian kita sudah sesuai dengan standar kualitas
internasional. Baiknya kualitas dan kuantitas produk pertanian Indonesia
merupakan hasil dari konsep pertanian modern yang diterapkan di
Indonesia.
Konsep optimalisasi usahatani ini dijabarkan oleh sebuah
sistem terpadu yang mampu melingkupi semua sektor, termasuk industri,
dan mengaitkannya menjadi sebuah rantai perekonomian Indonesia. Sistem
ini merupakan penerapan dari konsep pertanian modern, yaitu agribisnis.
Sistem agribisnis merupakan sistem yang terdapat keterkaitan erat
antar subsistem agribisnis mulai dari hulu hingga jasa penunjang dan
menopang satu sama lain. Sistem agribisnis merupakan konsep yang lebih
konkrit dan komprehensif untuk pengembangan sektor pertanian ke arah
yang lebih baik. Dengan adanya sistem ini, pengembangan komoditas-komoditas pertanian Indonesia pun menjadi lebih fokus karena setiap komoditas memiliki subsistem agribisnis yang berbeda-beda.
Sistem ini juga mampu menggerakkan pemerintah untuk lebih giat
mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap pertanian rakyat dan dunia
perbankan agar lebih ‘ramah’ terhadap petani dalam hal kredit karena
keduanya masuk sebagai salah satu subsistem agribisnis, yaitu subsistem
jasa penunjang yang bergerak bersama-sama subsistem yang lainnya.
Setelah perjuangan penuh manusia untuk merancang konsep
pertanian modern untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tanpa batas,
kini berkembang lagi konsep pertanian baru yang semakin menunjukkan
kebutuhan manusia yang tanpa batas. Pengembangan sektor pertanian ke
arah yang lebih lanjut adalah untuk usaha pemenuhan energi. Sumber daya alam yang semakin terbatas, terutama sumber energi, membuat manusia kembali mengandalkan pertanian sebagai penghasil sumber energi alternatif. Belakangan sudah dikembangkan biofuel di Brazil dengan memanfaatkan tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas) dan sudah mulai dikembangkan pula oleh negara lain.
Semua hal diatas mengenai konsep pertanian berhubungan erat dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang tanpa batas. Padahal, sumber daya
yang tersedia sudah pasti ada batasnya dan suatu saat akan habis.
Untuk kepentingan yang sangat vital inilah sektor pertanian kini sudah
terpolitisasi. Apalagi di Indonesia yang mayoritas warganya berlatar
belakang pertanian atau berhubungan dengan sektor pertanian.
Pangan pada hakikatnya akan selalu dibutuhkan oleh manusia
dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, sektor pertanian merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari suatu negara. Tabiat manusia yang
kebutuhannya tanpa batas harus dikendalikan semaksimal mungkin karena
alam memiliki keterbatasan. Jika hal itu tidak sesegera mungkin
dilakukan, bukan tidak mungkin manusia akan punah sebelum waktu yang
ditentukan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar